Dirut PLN mendatang Idealnya dari Kalangan Internal, Lebih Beretika, dan Tidak Mengejar Kekayaan

Dirut PLN mendatang Idealnya dari Kalangan Internal, Lebih Beretika, dan Tidak Mengejar Kekayaan
Jakarta,journalistCyber.com
Menjelang pembentukan Kabinet Indonesia Maju (KIM) oleh Presiden RI terpilih Prabowo Subianto, ada harapan besar agar sosok Menteri yang terpilih mampu mengakomodasi seluruh perangkat di bawah kementeriannya, terutama dalam menentukan manajemen PT PLN (Persero).
Menteri BUMN yang akan datang diharapkan menunjuk Direktur Utama PLN dari kalangan internal yang memiliki integritas tinggi, beretika, dan menguasai bidang kelistrikan. Koordinator Nasional Relawan Listrik Untuk Negeri (Re-LUN), Teuku Yudhistira, menegaskan bahwa setelah tiga kali pergantian Dirut di era pemerintahan Jokowi, sudah saatnya PLN dipimpin oleh seseorang yang berpengalaman dan memahami seluk-beluk perusahaan.
“PLN adalah BUMN strategis yang perlu dipimpin oleh orang yang memahami manajemen dan sistem kelistrikan. Ke depan, Kementerian BUMN harus mengubah pola penetapan Dirut PLN agar tidak hanya menjadi jatah politik,” kata Yudhistira, Rabu (16/10/2024).
Yudhistira Ketua Umum IWO juga menyoroti pentingnya sikap pemimpin yang lebih humanis dan beretika, agar jajaran PLN dapat bekerja dengan tenang tanpa rasa takut. Ia menekankan bahwa pemimpin harus menghindari perilaku arogan dan memperlakukan bawahannya dengan baik, serta menghargai prestasi tanpa memandang kedekatan pribadi.
Ia menambahkan, kondisi saat ini menunjukkan bahwa fokus lebih kepada individu daripada prestasi institusi. “Prestasi PLN harus didorong untuk menerangi seluruh pelosok negeri, bukan sekadar mengejar penghargaan,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Yudhistira juga mengkritik kenaikan kekayaan signifikan Dirut PLN saat ini, Darmawan Prasodjo. Menurut data LHKPN, kekayaan Darmo meningkat dari Rp14,1 miliar pada tahun 2020 menjadi Rp70,9 miliar pada tahun 2023. Ia meminta aparat penegak hukum untuk menyelidiki asal usul kekayaan tersebut dan menyarankan agar pemangku kekuasaan tidak memberi ruang bagi orang-orang yang mengejar kekuasaan dan kekayaan.
“Kepada Presiden Prabowo, kami minta untuk tidak memberikan kesempatan kepada pihak yang tidak beretika, apalagi dari kalangan eksternal, yang berpotensi merugikan PLN,” pungkas Yudhistira.
Seiring dengan pelantikan pasangan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober mendatang, harapan agar sosok yang tepat dapat menduduki posisi Dirut PLN semakin mendesak, mengingat listrik merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi masyarakat.( JC)