script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2756064245665819" crossorigin="anonymous">
Berita

BKKBN Provinsi adakan forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Labusel

BKKBN Provinsi adakan forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Labusel

Labusel,JournalistCyber.com

BKKBN Provinsi menyelenggarakan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.Acara berlangsung di Hotel Gran Suma Blok Songo, Kota Pinang, kamis,09/11/2023

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Wakil Bupati H. Ahmad Fadli Tanjung S, ag, Danramil Kota Pinang Mayor Inf Parlindungan Sinaga, perwakilan polres Labusel, Disnaker Sutrisno, Kadis Dikduk Capil Lahamid, Dr. Doni sebagai nara sumber, Kadis Kesehatan, Kadis BKKBN Agustina, Sekjen Pemdes Dewi Maslina, Kabid Dinas Sosial, Perwakilan dari NU Aliasman Siregar, Tarukim, Dispora, Kabid Kominfo Feri Siombing, dan enam perwakilan dari perusahaan yang ada di Labusel.

Perwakilan BKKBN Sumut, Eri Pranata Satria, S.Kom., menyatakan, “Pertemuan ini merupakan bentuk koordinasi, kolaborasi, dan evaluasi kita sebagai TPPS Kabupaten Labusel dan mitra lainnya dalam Percepatan Penurunan Stunting. Sementara itu, dalam penguatan penanganan stunting melalui rapat, dianggarkan dari dana rapat koordinasi minilokakarya tingkat Percepatan Penurunan Stunting di setiap wilayah. Seperti yang pernah disampaikan Presiden RI beberapa waktu lalu, terdapat kabupaten yang menganggarkan stunting sebesar 10 miliar, tetapi yang sampai ke mulut bayi hanya 3 miliar. Kami berharap agar anggaran dana dari BOKB dilaksanakan secara maksimal dalam rapat Percepatan Penurunan Stunting, sehingga anggaran dari dinas lainnya dapat dimaksimalkan sampai ke sasaran keluarga berisiko stunting atau anak stunting.

Selain itu, berdasarkan hasil verval PK 2022, jumlah keluarga yang memiliki balita usia 25-59 bulan sebanyak 9.733 keluarga, dan bayi usia 0-23 bulan sebanyak 2.916 keluarga. Sasaran ini perlu mendapat perhatian dengan meningkatkan pemberian gizi dan program pemberian makanan tambahan. Berdasarkan analisis yang dilakukan KSP beberapa waktu lalu, minimnya anggaran intervensi gizi spesifik menyebabkan belum maksimalnya edukasi pola pangan serta dukungan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi. Masih sulitnya akses pangan bergizi yang terjangkau juga menjadi permasalahan.

Untuk pencegahan dan penanganan masalah gizi, 1000 HPK, sumber pendanaan terkait edukasi gizi dan pemberian makanan tambahan bisa dilakukan dengan sharing bersama mitra perusahaan swasta program bapak asuh anak stunting serta alokasi dana desa.”

Wakil Bupati Labusel, H. Ahmad Fadli Tanjung S, ag, yang juga ketua percepatan stunting, secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia mengajak untuk bersama sama men doa kan saudara kita yang berada di Palestina, dan beliau menekankan komitmen Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam menurunkan stunting, kita harus belajar dan mencontoh kabupaten Labuhambatu raya mereka dapat menenurunkan angka Stunting,hingga dapat pringkat ke 1 Se sumatera utaran dan mendapat kan pringkat ke 4 Seindonesia dalam penurunan Stunting.

Dr. Doni sebagai nara sumber menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang lama. Upaya serius dilakukan untuk mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut, dengan fokus pada edukasi gizi, pemberian makanan tambahan, dan kolaborasi antar instansi serta partisipasi perusahaan swasta dalam mendukung program pencegahan stunting. Beliau menekankan pentingnya capai penurunan stunting melalui optimalisasi anggaran, edukasi gizi, dan partisipasi aktif semua pihak.(JK)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button