script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-2756064245665819" crossorigin="anonymous">
Berita

Tragedi Kematian F.A.H. Warga Kampung Banjar 1 mintak Diusut Lebih Lanjut

Tragedi Kematian F.A.H, Warga Kampung Banjar 1 mintak Diusut Lebih Lanjut

LABUSEL,JournalistCyber.com

Tragedi misterius kematian F.A.H. (24), seorang warga Kampung Banjar 1, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, yang ditangkap oleh oknum petugas pada Rabu, 23 Maret 2024, menjadi sorotan publik.

F.A.H. ditangkap oleh oknum petugas dari Polres Labuhanbatu Selatan dan Polsekta Kotapinang atas dugaan kepemilikan narkoba. Saat ditangkap, F.A.H. dalam kondisi sehat. Namun, beberapa jam kemudian, ia meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Kotapinang.

Mendengar kabar tersebut, keluarga korban dan masyarakat Kampung Banjar 1 berduka. Mereka mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotapinang untuk melihat jasad F.A.H. Pada saat itu, terjadi keributan antara masyarakat dan pihak keamanan.

Kapolres Labuhanbatu Selatan memberikan klarifikasi pada Kamis, 24 Maret 2024, di Makopolsekta Kotapinang. Ia menjelaskan bahwa F.A.H. ditangkap pada Rabu, 23 Maret 2024, pukul 21.00 WIB. Setelah interogasi di Makopolsekta Kotapinang, korban hendak dibawa ke Polres Labuhanbatu Selatan. Namun, saat hendak dimasukkan ke dalam mobil, F.A.H. terpeleset dan diduga meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Pada 25 Maret 2024, Kapolres Labuhanbatu Selatan, AKBP M. Simanjuntak SH.MH, menggelar konferensi pers di Polres Labuhanbatu Selatan. Ia menjelaskan kronologi kejadian dan hasil pemeriksaan otopsi dari forensik.

Pada malam 25 Maret 2024, masyarakat Kampung Banjar 1 berbondong-bondong mendatangi Mapolres Labuhanbatu Selatan setelah mendapat informasi bahwa tersangka R, yang diduga melemparkan barang haram kepada F.A.H., telah ditangkap.

Kedatangan masyarakat disambut baik oleh Kapolres Labuhanbatu Selatan. Mereka diajak untuk mendengarkan kronologi kejadian kematian F.A.H. dari orang tua korban, Farhat Harahap. Setelah mendengarkan cerita orang tua korban, Kapolres meminta kehadiran saksi yang melihat saat penangkapan F.A.H. Namun, olah tempat kejadian perkara tidak dilakukan.

Hingga berita ini ditulis, penyebab pasti kematian F.A.H. masih belum diketahui, sehingga menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat.

Salah seorang warga Kampung Banjar 1, T (52), menyatakan keheranannya, “Kami heran mengapa kasus kematian F.A.H. ini tidak transparan, padahal dulu semuanya jelas, tapi sekarang menjadi misterius,” ujarnya.( JC)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button